Ho Chi Minh – Global CSR & ESG Summit and Award ke-17 2025 di Ho Chi Minh, Vietnam memberikan apresiasi kepada perusahaan yang telah menciptakan nilai keberlanjutan dengan menghasilkan dampak positif kepada lingkungan dan sosial, juga menerapkan bisnis etis perusahaan yang baik. Dalam acara tersebut, Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina berhasil meraih enam penghargaan yang menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kinerja keberlanjutan dalam kerangka Environmental, Social & Governance (ESG).
Kegiatan bertema “Scaling Impact and Redefining Value in Sustainability” itu memberikan penghargaan PT Pertamina EP Sukowati Field, PT Pertamina EP Field Pertamina Donggi Matindok Field, JOB Tomori, dan PT Pertamina EP Papua Field. Best Country Excellence Indonesia diberikan kepada PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore. Penghargaan Best Environmental Excellence Award juga diberikan kepada PT Pertamina EP Field Pertamina Donggi Matindok. Penyerahan penghargaan dilaksanakan di Vietnam pada Rabu (26/2/2025).
“Komitmen kami terhadap ESG telah membawa kami ke tingkat global. Kami akan terus berinovasi dan berinvestasi dalam praktik-praktik yang berkelanjutan. Penghargaan Best Environmental Excellence dalam ajang bergengsi ini merupakan hasil dari kerja sama tim yang kuat dan komitmen kami untuk mengintegrasikan ESG dalam setiap aspek bisnis kami,” tutur Sr Manager HSSE Regional Indonesia Timur Vendy Hendrawan Suprapto.
“Dalam menjalankan peranan sebagai pendukung ketahanan energi kami berkomitmen untuk selalu menjaga keselarasan dengan lingkungan dan masyarakat di sekitar operasi, untuk memberikan nilai tambah dan dampak berkelanjutan dalam kerangka ESG dan mendukung agenda internasional Sustainable Development Goals (SDGs),” tambah Sr Manager Relations Regional Indonesia Timur Fitri Erika.
Vu Minh Ly, Wakil Direktur Pusat Komunikasi Sumber Daya dan Lingkungan, Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Vietnam menyatakan bahwa kepercayaan kepada pelaku bisnis terutama industri ekstraktif seperti perusahaan hulu migas harus dipupuk melalui praktik bisnis yang berkelanjutan secara lingkungan dan sosial, juga memberlakukan nilai etis. “Komitmen tersebut kita lakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Setiap tindakan nyata menimbulkan dampak yang baik, sedikit demi sedikit akan dampak tersebut akan terasa sehingga memposisikan perusahaan yang awalnya hanya menghasilkan keuntungan menjadi perusahaan yang memiliki nilai,” ujarnya.
PHE WMO melalui program Development of Regenerative Agriculture Through Dry Land Restoration berhasil melakukan aplikasi pertanian regeratif berbasis teknologi tepat guna sebagai upaya rehabilitasi lahan kering di Desa Bandangdaja Kec. Tanjungbumi. Program ini berhasil meningkatkan produktivitas 6,7 hektare lahan kering dan memanfaatkan 95,8 ton limbah ternak untuk pupuk organik, serta lebih dari 6 ton cocopeat per tahun dimanfaatkan untuk membantu penghematan air dengan menggunakan sistem pertanian regeneratif berbasis teknologi tepat guna. Selain itu, program ini juga mampu mengembangkan budidaya melon dengan sistem Machida yang 1 pohonnya mampu menghasilkan lebih dari 20 buah.
PEP Sukowati Field melalui program Pelangi Pagi – Strengthening The Quality of Elderly Health Based on Empowerment berhasil meningkatkan kualitas hidup lansia melalui program kesehatan dan pemberdayaan di Desa Rahayu, Desa Bulurejo, dan Desa Kebonagung, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Total sebanyak 596 penerima manfaat dari pelayanan posyandu Lansia dan terdapat 20 orang anggota kelompok untuk pengelolaan tanaman dan produk herbal.
PEP Donggi Matindok Field melalui program “Kokolomboi Lestari” A synergy of Local Wisdom and Social Innovation, Building Sustainability and Prosperity for the Togong-Tanga Indigenous Community dan Utilization of Oil and Gas By-product (Biosulfur) as Raw Materials for Biosulfur Fertilizer Donggi Matindok (BIOFERDOM) berhasil melakukan konservasi berbasis pemberdayaan masyarakat adat di Desa Leme-Leme Darat, Kabupaten Banggai Kepulauan. Inovasi ini mencakup pengembangan kawasan konservasi berbasis masyarakat adat, pemanfaatan hutan berbasis apikultur, dan pengembangan eko-edu wisata minat khusus. Perusahaan melakukan inovasi mesin pasteurisasi dan vacuum cooling untuk mengolah madu hutan yang turut mengadopsi proses produksi di dalam Central Processing Plan, sehingga meningkatkan pendapatan kelompok.
JOB Tomori melalui program Sustainable Clean Water Management Program Based on Loinang Indigenous Community berhasil membangun fasilitas distribusi air dengan alat dan metode Mata Nuue Eco Water Elevator (Metavor) yang merupakan jaringan transmisi dan distribusi air dengan memanfaatkan perbedaan elevasi sehingga air dapat dialirkan dari lokasi pengambilan (intake) menuju lokasi yang dituju (end point) tanpa emisi. Air tersebut memenuhi kebutuhan 33 KK dari Komunitas Adat Tertinggal (KAT) Loinang untuk kebutuhan sehari-hari dan menggerakkan kegiatan ekonomi bertanam dan berternak.
PEP Papua Field melalui “Mata Hati Malasigi” a Bright for Moi Tribe terbukti telah memberdayakan masyarakat rentan Kampung Adat Malasigi, yang terletak di Distrik Klayili, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya yang selama ini menghadapi keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar, minimnya infrastruktur, serta ancaman serius dari alih fungsi lahan. 15 KK di distrik kampong tersebut saat ini memiliki kegiatan ekonomi produktif melalui pariwisata edukatif. Program ini juga menimbulkan dampak lingkungan yakni berhasil melestarikan habitat satwa dan tumbuhan Papua di area seluas 1.750 hektare. Berdasarkan survei, kawasan ini menjadi rumah bagi 13 jenis mamalia, 94 jenis burung (termasuk 13 spesies dilindungi), dan 23 jenis herpetofauna.