Menparekraf RI Mengapresiasi Prestasi Bintuni sebagai Kabupaten Terdepan di Papua Barat dalam Pemanfaatan Teknologi Container

SNANE PAPUA, BINTUNI – Acara grand launching titik kedua aplikasi Containder di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua, pada Rabu (13/12/2023), merupakan sebuah peristiwa penting yang menandai kelanjutan kesuksesan grand launching pertama di Kabupaten Biak Numfor, Papua. Aplikasi Containder dianggap sebagai solusi terkini dalam pengelolaan sampah secara digital.

Dengan tema ‘Menuju Teluk Bintuni Yang Bersih dan Berkelanjutan,’ acara tersebut bertujuan untuk memperkenalkan aplikasi Containder kepada masyarakat. Ir. Petrus Kasihiw, M.T., Bupati Kabupaten Teluk Bintuni, menyampaikan antusiasme dan dukungannya terhadap inovasi yang dipersembahkan oleh Containder, berharap aplikasi ini dapat meningkatkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan kebersihan lingkungan di Bintuni.

Acara dihadiri oleh berbagai komunitas dan perwakilan pemerintah daerah, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta dukungan dari mitra Containder seperti Unilever dan Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum). Sandiaga Salahuddin Uno (Sandiaga Uno), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, memberikan dukungan penuh terhadap upaya pembenahan lingkungan melalui solusi digital yang dihadirkan oleh aplikasi Containder.

CEO Containder, Indra Rando Makalew, menjelaskan bahwa aplikasi ini memungkinkan masyarakat mengkonversikan sampah plastik seharga Rp.1000/kg dari harga pembelian. Staf Khusus Presiden Bidang Inovasi, Pendidikan, dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar, menyoroti bahwa langkah yang diambil oleh Containder merupakan upaya konkret menuju keberlanjutan dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Acara ini tidak hanya menjadi peluncuran aplikasi, tetapi juga menjadi platform untuk sinergi antara berbagai pihak terkait guna mencapai tujuan bersama, yaitu mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih. Selain grand launching, kegiatan aksi bersih sampah di Kabupaten Teluk Bintuni juga dilakukan sebagai langkah nyata dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Aksi Bersih Sampah, yang dilaksanakan di Lapangan Tahiti, dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, komunitas, pemerintah daerah, dan distrik di Kabupaten Teluk Bintuni. Tujuan kegiatan ini tidak hanya membersihkan sampah tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Bupati Kabupaten Teluk Bintuni, Ir. Petrus Kasihiw, M.T., mengapresiasi upaya Containder dalam memberikan solusi konkret terhadap permasalahan sampah di wilayahnya.

Dukungan penuh juga datang dari Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, yang memberikan apresiasi terhadap perkembangan aplikasi Containder.

“Saya memberikan apresiasi kepada perkembangan Aplikasi Containder, karena telah menunjukan inovasi, adaptasi dan kolaborasi kita semua dalam mengelola sampah dengan baik,” “Semoga dalam kegiatan ini sebagai awal untuk perubahan positif yang nyata dan menghasilkan manfaat, berkelanjutan dan masif” ujarnya Sandiaga Uno).

Keterlibatan aktif dari berbagai pihak, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Unilever, dan Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum), memperkuat sinergi untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan. Konsep Pentahelix Spirit (semangat gotong royong) diperkenalkan kepada masyarakat sebagai komitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

CEO Containder, Indra Rando Makalew, menjelaskan bahwa aplikasi ini memungkinkan masyarakat mengkonversikan sampah plastik seharga Rp.1000/kg dari harga pembelian. Staf Khusus Presiden Bidang Inovasi, Pendidikan, dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar, menyoroti bahwa langkah yang diambil oleh Containder merupakan upaya konkret menuju keberlanjutan dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Melalui kegiatan Aksi Bersih ini, selain ingin merubah pola pikir serta kepedulian masyarakat terhadap persampahan, agar sistem persampahan dengan lebih efisien dan sistematis.” “Kami juga ingin menciptakan ekonomi sirkular dari persampahan, karena dengan melalui Aplikasi Containder, masyarakat bisa mengkonversikan sampah plastik sebesar Rp.1000/kg dari harga pembelian” ujar Indra Rando Makalew.

Diharapkan, Aksi Bersih Sampah di Kabupaten Teluk Bintuni dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk mengadopsi solusi inovatif dalam pengelolaan sampah. Kegiatan aksi bersih akan dilanjutkan setiap bulannya dengan melibatkan minimal 100 orang, dengan harapan dapat memberikan kontribusi nyata dalam menjaga pengelolaan sampah secara efisien dan berkelanjutan di wilayah tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *