Oktober 18, 2025

Capaian PIP dan KIP Aspirasi Robert Joppy Kardinal Selama 2021–2024

Robert Joppy Kardinal, anggota DPR RI Fraksi Golkar dari Daerah Pemilihan Papua Barat Daya, membeberkan capaian penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di wilayahnya selama periode 2021 hingga 2024.

Meski kini duduk di Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan, dan kelautan, Robert Joppy Kardinal tetap menunjukkan komitmennya terhadap sektor pendidikan. Program PIP dan KIP merupakan bagian dari aspirasi yang ia perjuangkan semasa menjabat di Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan.

Menurutnya, penyaluran bantuan pendidikan ini difokuskan kepada peserta didik dari keluarga kurang mampu agar mereka tetap mendapatkan akses pendidikan yang layak.

Berdasarkan data yang didapatkan dari Tim RJK, total penerima manfaat program PIP dan KIP mencapai 101.274 siswa dan mahasiswa sejak tahun 2021 hingga 2024. Berikut rinciannya :

Tahun 2021

Total: 7.143 penerima manfaat

_SD: 4.486 siswa

_SMP: 1.204 siswa

_SMA/SMK: 1.023 siswa

_KIP Kuliah: 250 mahasiswa

Tahun 2022

Total: 7.701 penerima manfaat

_SD: 3.650 siswa

_SMP: 1.621 siswa

_SMA/SMK: 1.930 siswa

_KIP Kuliah: 500 mahasiswa

Tahun 2023

Total: 41.930 penerima manfaat

_SD: 22.847 siswa

_SMP: 10.061 siswa

_SMA/SMK: 8.522 siswa

_KIP Kuliah: 500 mahasiswa

Tahun 2024

Total: 44.500 penerima manfaat

_SD: 26.879 siswa

2SMP: 9.088 siswa

_SMA/SMK: 8.033 siswa

_KIP Kuliah: 500 mahasiswa

RJK menamabahkan, tujuan utama program ini untuk memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan akses pendidikan yang layak. Mencegah angka putus sekolah dan mendorong siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Sehingga program PIP ini dikhususkan untuk siswa dari keluarga kurang mampu dan disalurkan melalui Bank BRI untuk jenjang SD dan SMP, serta Bank BNI untuk jenjang SMA dan SMK,” jelasnya.

Selain pendidikan, RJK juga memperjuangkan program ketahanan pangan. Hal ini dilakukan setelah dirinya berpindah dari Komisi X ke Komisi IV.

“Program ketahanan pangan dimulai dari bantuan 1,2 juta bibit ikan air tawar dan payau, bantuan pertanian, serta ayam petelur sebanyak 600 ekor untuk setiap kelompok tani yang tersebar di wilayah Provinsi Papua Barat Daya,”

Ia berharap melalui program-program ini murni untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan sehingga dapat mendukung program swasembada pangan dan ketahanan pangan di Provinsi Papua Barat Daya.

“Saya pastikan untuk terus melakukan pengawasan, karena itu adalah bagian dari tanggungjawab kami sebagai anggota DPR RI,” tuturnya.