SnanePapua, Sorong- Dalam rangka meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan para wanita Osok dalam memproduksi pupuk organik guna meningkatkan pertanian dan perekonomian lokal, tim Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong menggelar pelatihan pembuatan pupuk kompos untuk Kelompok Wanita Osok di Kabupaten Sorong.
Kegiatan ini yang berlangsung pada Sabtu, 26 Oktober 2024, di kediaman ketua kelompok, kegiatan ini diikuti oleh 21 peserta dengan melibatkan 2 orang pendamping dari Universitas Muhammadiyah Makassar, 3 pendamping pelaksana dari Unimuda Sorong, Komunitas Peduli Papua (Kompipa), warga kelurahan Aimas serta Mahasiswa Unimuda Sorong.
Aldilla Mawanti Athirah, M.Si mengungkapkan, pelatihan tersebut merupakan bagian dari komitmen Unimuda Sorong dalam rangka meningkatkan keterampilan serta perekonomian masyarakat di Kabupaten Sorong, khususnya masyarakat asli papua.
Adapun tema yang diusung dalam kegiatan tersebut lebih menekankan pada optimalisasi produksi selada.
“Tujuan dari pelatihan ini sendiri adalah untuk memperkenalkan teknologi pembuatan kompos kepada kelompok wanita Osok. Kegiatan ini juga terealisasi melalui serangkaian proses, mulai dari beberapa kali sosialisasi pada 28 September lalu, hingga akhirnya tiba pada tahap pelaksanaan kegiatan,” ujar Dilla.
Diungkapkan Dilla, pelatihan pembuatan pupuk kompos tersebut dilakukan melalui teori dan praktik. Adapun teori yang diberikan diantaranya berupa pengenalan limbah rumah tangga, pupuk kompos, pembuatan pupuk kompos dan pupuk organik cair. Selanjutnya praktik dilakukan dengan penerapan teknologi menggunakan mesin pencacah kompos.
Selaku pemateri, Dr. Syamsia, M.Si, menuturkan pembuatan pupuk kompos tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bahan sederhana. Yakni berupa limbah rumah tangga yang dibawa oleh ibu-ibu Kelompok Wanita Osok.
“Bahan dasar kompos hanya menggunakan limbah rumah tangga yang dibawa oleh peserta pelatihan. Selain mengikuti pemaparan materi, peserta juga kami ajak untuk praktik langsung dalam pembuatan pupuk kompos,” kata Syamsia.
Proses pembuatan kompos, lanjutnya, dilakukan dengan memasukkan limbah rumah tangga ke dalam mesin pencacah kompos. Selanjutnya, mencampurkan hasil cacahan dengan larutan EM4/MOL kemudian dimasukkan dan ditutup rapat dalam karung agar terjadi pembusukan.
Selain pupuk kompos, dalam pelatihan tersebut para peserta juga dilatih untuk pupuk organik cair yang dapat digunakan secara praktis untuk menyuburkan berbagai jenis tanaman.
Melalui kegiatan pengenalan pembuatan kompos tersebut, kelompok wanita Osok diharapkan tidak hanya memperoleh pengetahuan baru melainkan juga memiliki keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dimana keterampilan tersebut juga diharapkan dapat mendatangkan pundi-pundi rupiah guna peningkatkan perekonomian keluarga serta kualitas lingkungan hidup.
“Selaku tim pelaksana, kami mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Krmdikbud Ristek yang telah memberikan support dana hingga terealisasinya kegiatan ini melalui hibah Kosabangsa. Selain itu, saya juga berterima kasih kepada LP3M Unimuda Sorong yang telah membantu memfasilitasi kegiatan ini. Saya harap, keterampilan yang kami tularkan kepada kelompok Wanita Osok dapat dimaksimalkan dan diimplementasikan dalam kehidupan mereka,” harap Syamsia.