Uskup Manokwari Sorong Mgr. Datus Lega didampingi oleh Dewan gereja Katolik Santo Petrus Remu Selestinus Paundanan meresmikan Gereja Katolik St. Wenseslaus, Sabtu (28/09/2024).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut PJ Walikota yang diwakili oleh Jeremias Gembenop , Ketua DRP Kota sorong Jhon Lewerissa, Petronela Kambuaya bersama Lamberthus Jitmau.
Rangkaian acara peresmian ditandai dengan pemberkataan patung St. Wenseslaus dan pemotongan pita di lanjutkan dengan pendandatangan prasasti oleh Uskup Mgr. Datus Lega didampingi Ketua Dewan Katolik Santo Petrus Remu Selestinus Paundanan. Selanjutnya penyerahan kunci gereja dari panitia pembangunan gereja kepada Uskup Mgr. Datus Lega.
Gereja St. Wenseslaus merupakan satu-satunya gereja katolik yang memiliki bentuk berbeda dari gereja katolik biasanya yang ada dikota Sorong yaitu atapnya berbentuk kubah dan proses pembuatan atap kubah oleh seninam yang berasasl dari Tulungagung dan merupakan spesialis seninam pembuat kubah.
Dalam Khobath Bapa Uskup Mengatakan bentuk Gereja tersebut telah di rancang seunik mungkin agar mempunyai nilai artistik.
“kita berunding bagaimana saya yang memberi arahan pokoknya gereja ini jangan berbentuk Konvensional, hebatnya pak Paundanan Beliau mengusulkan atapnya berbentuk kubah, kemudian dicarilah di google dimana atap ini dibuat dan diketemukan di Tulungagung kemudian saya menghubungi keuskupan surabaya dan saya dipertemukan senimannya yang kemudian mengutus 17 tukangnya untuk membuat atap yang canggih ini”, ungkapnya.
Gereja St. Wenseslaus di pimpin oleh seorang pastor paroki Vincentus kocu dan Memiliki total umat 5.941 jiwa yang berasal dari 5 lingkungan , lanjut Bapa Uskup.
“Lingkungan Santo Mikael, lingkungan Santo Paulus, lingkungan Santa Veronika, lingkungan Santo yosep dan lingkungan Santa Monika dengan total umat 5.941 yang diumumkan mulai besok pelayanan misa hari Minggu tepat jam 9 pagi” ungkap Bapa Uskup
DiJelaskan oleh ketua panitia pembangunan Selestinus Paundanan, pekerjaan pembangunan memakan waktu 7 tahun, di mulai sejak tahun 2018. Dengan menghabiskan Total dana kurang lebih 8 milyar dimana sumber dana berasal dari Umat Santo Petrus Remu, Sumbangan dan Donatur.
“Peletakan Batu batu pertama dilakukan pada 29 Juni 2018 bertepatan dengan hari ulang tahun gereja Katolik Santo Petrus Remu. Untuk total dana yang digunakan kurang lebih Rp 8.694.890.000, adapun sumber dana dari Pemerintah Kota Sorong, Pemerintah Provinsi Papua Barat, Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Bandung, Penggadaian, Kelompok Etnis Kategorial, Sumbangan Pribadi, Donatur, Dan Kebaikan Kolekte Umat Santo Petrus Remu” terang Selestinus.