Oktober 18, 2025

SKK Migas – Petrogas (Basin) Ltd Dorong Penguatan Ekonomi Warga Seget Lewat Program PPM

Dalam upaya memperkuat pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah operasi, SKK Migas bersama KKKS Petrogas (Basin) Ltd. menyelenggarakan Program Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) di Distrik Seget, Kabupaten Sorong. Kegiatan yang digelar pada Jumat (19/9) ini berfokus pada peningkatan kapasitas ekonomi warga melalui pelatihan dan penyediaan sarana pendukung usaha kerakyatan.

Pelatihan tersebut dipusatkan di Balai Kampung Mobi dan diikuti oleh lebih dari 40 anggota kelompok tani dari tiga kampung, yakni Kampung Mobi, Kampung Kasim, dan Kampung Kasimle. Melalui program ini, perusahaan ingin mendorong penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta memperbaiki infrastruktur ekonomi desa demi terciptanya pertumbuhan yang lebih inklusif.

Pelatihan dan Bimbingan Teknis bagi Masyarakat Lokal.

Untuk memastikan program berjalan maksimal, kegiatan ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan Dinas Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) Provinsi Papua Barat Daya dan Seksi Perbenihan serta Perlindungan Hortikultura pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sorong. Peserta mendapat berbagai materi teknis, mulai dari pengolahan lahan, pembibitan dan persemaian, pengendalian hama dan penyakit, pemupukan tepat guna, hingga manajemen pascapanen.

Mugi Sujayani, Kepala Bidang Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Sorong, yang hadir mewakili pemerintah daerah, memberikan apresiasi terhadap kontribusi SKK Migas – KKKS Petrogas (Basin) Ltd. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan usaha ekonomi masyarakat di Distrik Seget. Ia juga mengajak para peserta agar serius memanfaatkan ilmu dan fasilitas yang diberikan agar hasilnya dapat dirasakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

“Diharapkan melalui kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini dapat meningkatkan. kualitas kehidupan keluarga dari para petani yang mana hasil dari pertanian dapat mencukupi kebutuhan pangan keluarga, bahkan tidak menutup kemungkinan dapat juga disalurkan kepada pihak lain, termasuk perusahaan,” ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku, Mardianto, menegaskan bahwa Program Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) pada aspek ekonomi menjadi wujud nyata kontribusi industri hulu migas bagi masyarakat sekitar wilayah operasi.

Menurutnya, program ini dirancang agar memberikan dampak positif yang berkelanjutan serta mendukung kelancaran operasional migas.

Penyuluhan di Kebun Percontohan Kampung Mobi, Distrik Seget, Kabupaten Sorong.

“Manfaat yang dirasakan masyarakat sangat bergantung pada besaran produksi selama kegiatan operasi hulu migas berlangsung. Karena itu, PPM menjadi komitmen penting untuk memastikan keberadaan industri migas membawa nilai tambah bagi daerah,” ujarnya.

Manager Field Operations RH Petrogas Companies in Indonesia, Mustaman menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya Petrogas (Basin) Ltd. melalui kerja sama dengan pemerintah Kabupaten Sorong dalam memperhatikan dan meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah operasi.

Pemberian Bantuan Peralatan Pertanian Kepada Perwakilan Warga Seget.

 

“Melalui pelatihan ini, masyarakat berkesempatan mendapatkan peningkatan pengetahuan pertanian yang diharapkan dapat memacu peningkatan ekonomi masyarakat. Selain itu, hubungan baik antara masyarakat dengan perusahaan juga semakin meningkat, guna mendukung kelancaran kegiatan operasi hulu migas,” terangnya.

Kepala Kampung Mobi, Rachel P. Talahea menyampaikan bahwa program ini menurutnya sangat membantu masyarakatnya dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya sebagai petani.

“Peralatan dan pelatihan berupa ilmu itu sangat membantu masyarakat. Saya harap masyarakat bisa memanfaatkan apa yang sudah diberikan oleh Petrogas,” harapnya.

Senada, Kepala Kampung Kasim, Yance Amsyamsyum juga mengapreasiasi apa yang sudah diberikan kepada kelompok tani yang berada di kampungnya. “Pelatihan, peralatan, dan bibit sayur-mayur akan dimanfaatkan dan digunakan oleh masyarakat petani lokal di kampung ini. Harapan kami ke depannya dapat bermanfaat bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan keluarga di kampung ini,” teragnya.

Selain menyampaikan peralataan pendukung kegiatan pertanian seperti mesin pengembur tanah, pupuk, bibit tanaman sayuran dan buah, para petani juga mendapatkan dukungan tim penyuluh yang bertugas melakukan monitoring selama seminggu sekali, serta mendapatkan tenaga pendamping tani selama empat bulan penuh yang akan mendampingi hingga awal 2026 nanti. Ubah paragraf 1,2,3 dan 4 tetapi masih dalam konteks yg sama.