Para Penggiat Medsos Jangan Jadi Agen Penyebaran Berita Hoaks

SnaneoPapua,Sorong – Menyikapi era digital ketika semua informasi sangat mudah diakses oleh masyarakat jadi atensi penting bagi aparat keamanan dalam menjaga kondusifitas suatu wilayah.

Penyebaran informasi begitu cepat dan massif diakui Kapolres Kota Sorong Happy Perdana Yudiatno saat memberikan sambutan di acara deklarasi pilkada damai bersama pemkot, forkopimda, pimpinan parpol, Calon Walikota dan Wakil Walikota Sorong, seluruh tokoh masyarakat dan ormas serta akademisi yang digelar di Gedung LJ kompleks Walikota Sorong, Selasa (24/9/2024).

Kapolresta Sorong tandatangani petisi Deklarasi Kampanye Damai

Menurut Happy, penyebaran berita hoaks yang diunggah di medsos seperti pembacokan mengundang berbagai reaksi dari masyarakat sehingga dirinya harus turun langsung mengecek lokasi sesuai diberitakan.

“Sampai sekarangpun masih banyak yang menanyakan kebenaran informasi itu kepada saya dan saya nyatakan tidak benar karena kejadian tersebut sudah terjadi 6 bulan lalu di Manado,” ucap Kapolresta Sorong.

Dirinya menambahkan penyebaran berita hoaks bisa dikenakan pasal jika pihak kepolisian menelusuri lebih jauh.

“Disini saya sampaikan bahwa memang kadang-kadang jari ini “Gatal” jika tiba-tiba terima video atau berita untuk buru-buru di sebarkan. Mungkin ingin jadi yang pertama penyebar berita, tapi dia lupa bukan seorang wartawan/jurnalis. Akhirnya secara tidak langsung menjadi agen penyebar berita hoaks,” beber Kapolresta Yudianto.

Dihadapan para calon walikota Sorong, Kapolresta menghimbau kepada pendukung dan masyarakat agar setiap menerima berita yang masih diragukan kebenarannya supaya melakukan kroscek.

“Sekarang ada yang namanya mesin telusur, informasi apasaja bisa dicek disitu, beda jaman dulu yang masih minim informasi. Jangan sampai kita juga termakan oleh berita-berita hoaks,” pungkas Kapolresta Happy Perdana Yudianto.