Oktober 19, 2025

Forum 7 Sub Suku Moi Dukung Program Nasional

Sorong : Dukungan terhadap sejumlah program yang dicetuskan Presiden Prabowo Subianto di tanah Papua terus bermunculan, dukungan tersebut disampaikan pada sosialisasi program pemerintan yang dilaksanakan Sabtu (18/10/2025) bersama masyarakat di tanjung Kasuari, Distrik Maladum Mes, Kota Sorong – Papua Barat Daya.

 

Ketua Forum 7 Sub Suku Moi dan Ketua Perhimpunan Pemberdayaan Hak Ulayat Marga Keret Kalami Kota Sorong – Matius Fakdawer mengatakan sejumlah program pemerintah yang telah berlangsung tidak dapat dinilai gagal, sebab program tersebut baru dan membutuhkan waktu untuk dapat menyentuh masyarakat secara langsung, sebagai contoh program Koperasi Merah Putih (KMP) yang merupakan program langsung dari Presiden yang telah dilaksanakan di Papua dan seluruh Indonesia.

 

“Di Kota Sorong, koperasi ini sudah dibentuk, temasuk di Distrik Maladum Mes, program ini langsung dicetuskan Presiden sehingga pastinya Presiden memiliki gagasan yang baik dalam membangun perekonomian, program ini akan membantu berbagai sektor seperti perikanan, perkebunan, dan sektor usaha lainnya guna mendorong kemandirian ekonomi masyarakat”kata Matius Fakdawer.

 

Selain Koperasi Merah Putih, kata Matius Fakdawer, ada juga program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang memberi kesempatan bagi anak-anak disekolah untuk memperoleh makanan bergizi yang dapat membantu pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan anak.

 

“Meskipun terdapat beberapa laporan terkait keracunan yang menyebabkan adanya pihak yang menolak maupun menerima, namun secara prinsip program MBG dinilai sangat baik, program ini dianggap penting karena berfokus pada peningkatan gizi anak-anak di wilayah Papua Barat Daya”kata Matius Fakdawer.

 

Selain kedua program yang sudah berjalan, juga yang tidak kalah penting yakni, Sekolah Rakyat, yang bertujuan untuk menyiapkan anak-anak dari segi pendidikan. Sekolah Rakyat kata Matius Fakdawer merupakan sarana pendidikan yang sangat bermanfaat, terutama bagi keluarga dengan kondisi ekonomi lemah. Berdasarkan data sekitar 50% keluarga di wilayah Tanjung Kasuari tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya, sehingga angka pengangguran masih tinggi. Program Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi solusi nyata untuk meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.