SnanePapua, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya – SKK Migas – Petrogas (Island) Ltd. kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekonomi masyarakat melalui Program Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat (PPM). Fokus kali ini diarahkan pada sektor perikanan dengan menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas nelayan disertai dukungan sarana peralatan di Distrik Salawati Tengah, Kabupaten Sorong, Jumat (5/9/2025).
Bertempat di Balai Kampung Maralol, sekitar 20 nelayan setempat terlibat aktif dalam kegiatan. Mereka mendapatkan pembekalan dari fasilitator Dinas Perikanan Kabupaten Sorong, meliputi praktik merakit jaring baru serta teknik memperbaiki jaring yang rusak.
Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Sorong, Harlen Rayen Pane, S.Pi., menyambut baik inisiatif tersebut.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi nelayan untuk meningkatkan pengetahuan sekaligus memotivasi usaha penangkapan ikan. Ditambah dengan adanya dukungan peralatan seperti perahu dan motor tempel, kami berharap hasil tangkapan lebih efektif dan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Dukungan penuh juga datang dari SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku. Kepala Perwakilan SKK Migas, Mardianto, menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar wilayah operasi migas.
“Selain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, program ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung kelancaran operasi hulu migas demi ketahanan energi nasional,” jelasnya.
Senada dengan itu, Manager Field Operations RH Petrogas Companies in Indonesia, Mustaman, menekankan bahwa penguatan ekonomi masyarakat adalah prioritas perusahaan.
“Kami ingin nelayan tidak hanya menguasai teknik penggunaan jaring yang efisien dan ramah lingkungan, tetapi juga mampu merawat peralatannya agar lebih produktif dan tahan lama. Dengan begitu, taraf hidup mereka bisa meningkat secara mandiri dan berkelanjutan,” katanya.
Antusiasme masyarakat terlihat jelas selama kegiatan berlangsung. Salah satu aparatur Kampung Maralol, Mathias Wehminit, menyampaikan rasa syukurnya atas pelatihan sekaligus bantuan jaring ikan yang diberikan.
“Pelatihan ini sangat membantu kami. Sekarang kami tahu cara menjahit jaring sendiri ketika rusak. Itu berarti kami bisa lebih mandiri dalam menjaga alat tangkap,” ungkapnya.
Sebagai penutup kegiatan, pihak Petrogas (Island) Ltd. menyerahkan sarana produksi berupa jaring ikan serta bibit tanaman buah yang akan ditanam secara mandiri oleh warga.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa kehadiran industri migas tidak hanya fokus pada operasional produksi, tetapi juga ikut berkontribusi dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat sekitar wilayah kerja.