Februari 4, 2025

Kasus HIV/AIDS di Kota Sorong Meningkat, 4.016 Kasus Tercatat di Dominasi Usia Produktif

SnanePapua, Sorong- Dinas Kesehatan melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sorong, Papua Barat Daya mencatat kasus HIV/AIDS sejak 2024 hingga Desember mencapai 4.016. Sebaran tertinggi dengan angka positif berada di Distrik Sorong Manoi.

Plt. Sekretaris KPA Kota Sorong, Jenny Isir.

Data kasus tertinggi dengan angka positif berada di Distrik Sorong Manoi,  dengan jumlah kasus sebanyak 30 orang. Tambah Jenny.

Sesuai Data Kumulatif Kasus HIV & AIDS meningkat sejak 2004 hingga Desember 2024, dari total kasus positif sebanyak 4.016 orang tersebut, perincian sebaran HIV pada Laki-laki sebanyak 1.210 orang dan perempuan sebanyak 1.715 orang. Sedangkan sebaran AIDS pada laki-laki sebanyak 619 orang dan perempuan sebanyak 469 orang.

” Untuk kasus baru orang yang positif HIV di Kota Sorong berjumlah 215. Sedangkan data kumulatif kasus HIV/AIDS mencapai 4.016. Total meninggal akibat kasus positif sebanyak 482 orang,” Ungkap Plt. Sekretaris KPA Kota Sorong, Jenny Isir kepada awak media di Gedung Dofior Kota Sorong. Jumat (22/1/2025).

Jenny menjelaskan, Penderita HIV/AIDS di Kota Sorong ditemukan terbanyak pada usia produktif, yaitu 20-29 tahun, diikuti usia 30-39 tahun dan 40-49 tahun. Sedangkan penderita HIV/AID urutan ke 4 ditemukan pada usua 15-19 tahun dan usia 50- 59 tahun.

” Mengingat infeksi menula seksual termasuk HIV banyak terjadi pada kelompok usia produktif, maka sangat tepat apabila intervensi untuk upaya pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS difokuskan pada kelompok pekerja yang termasuk dalam usia produktif”, ujarnya.

Berdasarkan data, kata Jenny, penyebaran virus HIV/AIDS di Papua khususnya Kota Sorong pada umumnya disebabkan oleh aktivitas Heteroseksual/hubungan antar lawan jenis (perempuan dan laki-laki).

“Jadi penyebarannya itu lewat Heteroseksual ini adalah hubungan lawan jenis, dimulai dari wanita pekerja seks jalanan yang sulit dijangkau serta lelaki seks dengan lelaki, melalui jarum suntik, dan transfusi darah tetapi itu hanya satu kasus dan itu sudah lama,” Ungkap Jenny.

Melihat jumlah kasus yang begitu meningkat, lanjutya, maka KPA Kota Sorong membutuhkan dukungan serta peran dan fungsi dari masing-masing sektor untuk memberikan informasi perkembangan HIV/AIDS di Kota Sorong, serta memperkuat koordinasi dan komunikasi dalam program-program KPA Kota Sorong.

Sekertaris Daerah Kota Sorong, Yakob Karet saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi di Gedung Dofior Kota Sorong.

Sementara itu, Sekda kota Sorong Yakob Karet yang juga turut hadir dalam kegiatan rapat koordinasi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh anggota KPA atas upaya dan program yang dilaksanakan dalam memberikan edukasi, layannan Kesehatan, dan pendampingan kepada masyarakat yang membutuhkan.

” Ada beberapa poin yang menjadi harapan dalam rakor tersebut, pertama, dapat merumuskan strategi yang lebih efektif dan inovatif untuk pencegahan dan penanganan HIV/AIDS, Kedua, Memperkuat sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, dan ketiga, dapat meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat dalam pencegahan HIV/AIDS,” Jelasnya.

Menurutnya, HIV/AIDS ini terus mengikuti perkembangan di Kota Sorong. Untuk itu, Ia mengajak semua pihak agar terus memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat terdampak.

” Kami berharap dengan kegiatan ini kita dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan masyarakat kota Sorong yang lebih sehat, sejahtera dan bebas dari stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS.